Skip to main content

Kita Adalah ..... Perusahaan Kita

Kita Adalah …….. Perusahaan Kita

 
Hallow Readers! Apa kabar? Senang sekali bisa menyapa anda lagi. Semoga di hari ini anda Full of FUN!
Akhir-akhir ini saya suka nonton sebuah episode dari internet, judulnya Hotel Hell. Dibintangi oleh seorang 3-Michelin-Star Chef (penghargaan tertinggi seorang koki) , Gordon Ramsay.
Beliau ini memang terkenal karena emosinya yang meledak-ledak di serial Hell’s Kitchen. Walaupun emosinya tinggi, beliau adalah seorang pemimpin yang sangat efektif. Tau saat mengkritik, namun juga sangat tau kapan harus memotivasi.
Kali ini beliau mengambil satu peran unik. Membereskan hotel-hotel yang sudah berantakan dan hampir “tewas’. Tujuannya adalah, tidak akan check out sebelum hotel ini menjadi profitable dan running well kembali. Ha, sebagai pemilik hotel dan coach, tentu saja saya harus nonton serial yang satu ini!
Di serial ini Gordon Ramsay sering kali frustasi. Melihat kamar yang banyak kecoak, seprainya bolong, makanannya tidak enak, gaji karyawan tidak dibayar, dan banyak tantangan lain lagi. Di antara begitu banyaknya masalah, selalu ada satu hal yang selalu sama.Yaitu, selalu saja pemiliknya yang merangkap pimpinan, ditegur keras oleh Gordon. Bahkan kadang sampai dikurung!
Sikap pemimpin yang delusional dan tidak mau melihat kenyataan. Pemimpin yang menegur dengan cara yang tidak tepat, tidak ramah pada customer, terlalu mengekang, dll; semua menjadi sumber merosotnya hotel yang ditangani.
Sebenarnya kita bisa melihat sifat seorang pemimpin dari perusahaan yang dipimpinnya.  Sebenarnya bila kita melihat sebuah perusahaan begitu bobrok, mohon maaf, kurang lebih begitulah pemimpinnya. Bila kita melihat sebuah perusahaan begitu maju, begitulah pemimpinnya.
Karena sebenarnya sebuah perusahaan hanya akan maju, apabila pemimpinnya juga maju!!
Jadi bila seorang pemimpin menyalahkan teamnya yang pemalas, tidak punya inisiatif, tidak mau berkembang; kurang lebih begitulah kepribadian pemimpinnya. Saya mohon maaf atas kenyataan yang jauh dari nyaman ini. Sesekali kita memang perlu ‘disentil’ untuk berubah. Betul?
Karena di dunia ini kita hanya akan menarik orang-orang yang mirip dengan kita. Itu sebabnya kriminal berteman dengan kriminal. Bos berteman dengan bos. Orang yang sukses teman-temannya juga orang sukses.
Perusahaan kita adalah cerminan diri kita. Keluarga kita adalah cerminan kepimpinan kita.
Jadi, bila sebuah perusahaan mau berubah, jelas sebaiknya dimulai dari atas terlebih dahulu.
Anda setuju?
Salam Dahsyat!!
Artikel ini saya persembahkan untuk teman-teman saya di Pulau Guntung yang baru saja menjalani pelatihan dua hari dua malam Leadership Excellence. Semoga visi anda terkabul dan  bisa menggerakkan orang banyak!!



  • Anda boleh menggunakan artikel ini di newsletter, website atau publikasi, dengan syarat tetap melampirkan kalimat lengkap di bawah dengan link aktif ke website:
  • Copyright, Hendrik Ronald. Digunakan dengan izin. Hendrik Ronald adalah Trainer dan Coach Service Excellence. Untuk mendapatkan pelatihan dan artikel lainnya, silakan kunjungi www.HendrikRonald.com


Comments

Popular posts from this blog

Super Team = Super Power Follow  @i_basori  (    http://goo.gl/AYQKrZ    ) Bapak/Ibu, untuk mengenal Hendrik Ronald anda bisa melihat  www.HendrikRonald.com .   Untuk proposal dan CV Hendrik Ronald bisa langsung di-download di alamat berikut:  Proposal & CV Hendrik Ronald  . Dan video Hendrik Ronald bisa di lihat  di link berikut ini .  Untuk mengundang Hendrik Ronald untuk berbicara di perusahaan Anda, silahkan hubungi iBas di 0852-6597-0008 atau email ke   mbasori2@email.com  atau  kli k di sini . Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan, terimakasih.   Hormat saya Muhammad Basori Excellence Training Crew

Service Excellence

Hal-hal Kecil Itu Penting Kok Tepat 1 (satu) hari sebelum saya sakit DBD, saya duduk di sebuah cafe dengan teman saya. Beliau mengatakan bahwa sekarang menu utama cafe adalah “stop kontak” dan “Wi-Fi”. Kami yang mendengarnya tertawa dan setuju. Sekarang banyak sekali orang yang ke cafe membawa laptop atau charger handphone-nya. Namun tidak banyak cafe yang menyediakan stop kontak. Ini sebenarnya hal kecil, namun cukup untuk “mengusir” tamu-tamunya. Malam ini saya menginap di Hotel Narita – Tangerang. Saya menemukan bahwa mereka meletakkan 1 buah mangkok bening cantik di ujung bath tub. Isinya adalah sabun! Ketika saya melihat sabun ini, saya tersenyum. Biasanya saat mandi di hotel, kita lupa ambil sabun. Hasilnya setelah berbasah-basah ria, saya harus memanjat keluar dari bath tub untuk mengambil sabun yang diletakkan di dekat westafel. Namun di Narita berbeda. Hal kecil yang membuat saya tersenyum. Hotel Komaneka Ubud, adalah salah satu hotel favorit saya. Setiap kali bot...

Masih Melayani Sendiri?

Saya suka makan kway teow. Oh, tentu saja saya punya rumah makan langganan. Biasanya saya dan keluarga suka makan ke sana. Memang tempatnya gak bagus, tapi gak apa-apa. Yang penting enak. Pemiliknya juga selalu baik dan ramah. Ini yang penting! Selalu beliau sendiri yang jaga kasir. Sehingga tamu-tamu juga jadi betah. Bertahun-tahun saya jadi langganan tetap di sana. Namun setelah beberapa lama, pemiliknya mulai tidak menjaga kasir lagi. Digantikan oleh saudara atau pegawainya. Seperti banyak bisnis lainnya, tidak mungkin pemiliknya terus yang menjaga dagangannya. Ya kan? Di sinilah kisah seru mulai terjadi. Malam itu, kami mau makan. Sebelum masuk, anak saya tidak sengaja (maaf) muntah . Pas di trotoar depan rumah makannya, bahkan bukan di dalam restonya. Istri saya langsung mohon maaf. Permohonan maaf ini langsung ‘disambut’ oleh pegawainya, yang menyuruh istri saya langsung ke WC, untuk mengambil tongkat pel. Istri saya disuruh mengepel sendiri bekas muntah anak saya!! Te...