Skip to main content

Service Excellence. Cinta 1 Milyar? oh Percuma....

Cinta 1 Milyar? Oh Percuma….

Heart-break
Sebenarnya percuma saja anda memberikan bonus kepada client. Percuma saja anda mencintai client. Sia-sia saja.
Bila saya boleh ngomong blak-blakan, di dunia nyata ini niat baik dan usaha kurang (baca: tidak) dihargai. Hasil kerja yang dihargai. Walaupun kita merasa sudah berusaha maksimal, bila belum mencapai target, tetap saja kita dianggap gagal.
Begitu pula dengan cinta. Anggaplah kita mau mencari pacar. Mau sebesar apapun cinta kita pada seorang gadis / pria, sampai memberikan air mata, darah atau hadiah; tetap tidak akan dihargai. Dia tidak akan mencintai balik. Yang paling penting bukanlah bagaimana anda mencintai, namun bagaimana sang pujaan hati menerima cinta anda.
Bila anda bisa menyentuh hatinya, inilah momen dia membalas cinta anda. Sehingga apapun yang anda berikan, walau hanya rayuan gombal, akan terasa sangat manis olehnya.
Intinya adalah bagaimana dia menerima cinta. Bagaimana kita mengetahui isi hatinya. Sehingga dia bisa menerima cinta kita.
Begitu juga dengan client anda. Bila kita memberikan hadiah ke client sebagai permintaan maaf, apakah dia akan senang? Belum tentu! Bila seorang client sudah tersinggung dan kesal, jangankan hadiah handphone, mungkin uang 1 Milyarpun akan ditolak.
Bukan apa yang anda berikan yang penting. Namun apa yang DIINGINKAN oleh client !! Sebenarnya apa sih yang diinginkan oleh client?
Client itu ingin didengarkan dan dimengerti. Client itu ingin dimengerti dengan ketulusan hati. Bahkan setiap client unik dan mempunyai ego masing-masing. Semakin mahal product yang dibeli, semakin client ingin egonya diperhatikan.
Detil-detil kecil semakin berperan. Bila anda tau siapa nama istri client, siapa nama anaknya, bahkan tau apa hobby anaknya, semakin bagus. Anda semakin tau perlakukan seperti apa yang harus diberikan.
Anggaplah seorang client punya anak yang suka sekali bermain bulu tangkis. Maka daripada sebuah handphone, hadiah berupa sepatu bulu tangkis untuk anaknya plus doa yang tulus agar anaknya menjadi juara, akan jauh lebih menyentuh hati. Akan lebih membuat client anda meneteskan air mata. Bila anda mencintai customer anda ini, tidakkah customer anda akan mencintai anda sepenuh hati?
Salam Dahsyat!

Anda boleh menggunakan artikel ini di newsletter, website atau publikasi, dengan syarat tetap melampirkan kalimat lengkap di bawah dengan link aktif ke website:

Copyright, Hendrik Ronald. Digunakan dengan izin. Hendrik Ronald adalah Trainer dan Coach Service Excellence. Untuk mendapatkan pelatihan dan artikel lainnya, silakan kunjungi www.HendrikRonald.com

Comments

Popular posts from this blog

Super Team = Super Power Follow  @i_basori  (    http://goo.gl/AYQKrZ    ) Bapak/Ibu, untuk mengenal Hendrik Ronald anda bisa melihat  www.HendrikRonald.com .   Untuk proposal dan CV Hendrik Ronald bisa langsung di-download di alamat berikut:  Proposal & CV Hendrik Ronald  . Dan video Hendrik Ronald bisa di lihat  di link berikut ini .  Untuk mengundang Hendrik Ronald untuk berbicara di perusahaan Anda, silahkan hubungi iBas di 0852-6597-0008 atau email ke   mbasori2@email.com  atau  kli k di sini . Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan, terimakasih.   Hormat saya Muhammad Basori Excellence Training Crew

Service Excellence

Hal-hal Kecil Itu Penting Kok Tepat 1 (satu) hari sebelum saya sakit DBD, saya duduk di sebuah cafe dengan teman saya. Beliau mengatakan bahwa sekarang menu utama cafe adalah “stop kontak” dan “Wi-Fi”. Kami yang mendengarnya tertawa dan setuju. Sekarang banyak sekali orang yang ke cafe membawa laptop atau charger handphone-nya. Namun tidak banyak cafe yang menyediakan stop kontak. Ini sebenarnya hal kecil, namun cukup untuk “mengusir” tamu-tamunya. Malam ini saya menginap di Hotel Narita – Tangerang. Saya menemukan bahwa mereka meletakkan 1 buah mangkok bening cantik di ujung bath tub. Isinya adalah sabun! Ketika saya melihat sabun ini, saya tersenyum. Biasanya saat mandi di hotel, kita lupa ambil sabun. Hasilnya setelah berbasah-basah ria, saya harus memanjat keluar dari bath tub untuk mengambil sabun yang diletakkan di dekat westafel. Namun di Narita berbeda. Hal kecil yang membuat saya tersenyum. Hotel Komaneka Ubud, adalah salah satu hotel favorit saya. Setiap kali bot...

Masih Melayani Sendiri?

Saya suka makan kway teow. Oh, tentu saja saya punya rumah makan langganan. Biasanya saya dan keluarga suka makan ke sana. Memang tempatnya gak bagus, tapi gak apa-apa. Yang penting enak. Pemiliknya juga selalu baik dan ramah. Ini yang penting! Selalu beliau sendiri yang jaga kasir. Sehingga tamu-tamu juga jadi betah. Bertahun-tahun saya jadi langganan tetap di sana. Namun setelah beberapa lama, pemiliknya mulai tidak menjaga kasir lagi. Digantikan oleh saudara atau pegawainya. Seperti banyak bisnis lainnya, tidak mungkin pemiliknya terus yang menjaga dagangannya. Ya kan? Di sinilah kisah seru mulai terjadi. Malam itu, kami mau makan. Sebelum masuk, anak saya tidak sengaja (maaf) muntah . Pas di trotoar depan rumah makannya, bahkan bukan di dalam restonya. Istri saya langsung mohon maaf. Permohonan maaf ini langsung ‘disambut’ oleh pegawainya, yang menyuruh istri saya langsung ke WC, untuk mengambil tongkat pel. Istri saya disuruh mengepel sendiri bekas muntah anak saya!! Te...